Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun, bina atau bimbing. Pimpin dapat pula berarti menunjukan jalan yang baik atau benar, tetapi dapat pula berarti mengepalai pekerjaan atau kegiatan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah hal yang berhubungan dengan proses menggerakkan, memberikan tuntutan, binaan dan bimbingan, menunjukkan jalan, memberi keteladanan, mengambil resiko, mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain.
Kepemimpinan atau leadership menurut Tohardi (2002: 294) adalah berasal dari kata to lead yang berarti memimpin, yaitu proses mempengaruhi kegiatan kelompok yang terorganisasikan dalam usaha menentukan tujuan dan pencapaiannya, atau kemampuan seorang untuk memobilisasi, menyelaraskan, memimpin kelompok, kemampuan menjelaskan gagasan sehingga dapat diterima orang lain.
Kepemimpinan dapat pula didefinisikan sebagai seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama (Rivai, 2003). Kepemimpinan adalah usaha sadar yang dilakukan pimpinan untuk mempengaruhi anggotanya melaksanakan tugas sesuai dengan harapannya (Feldmon, 1983). Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai pengembangan atau tujuan organisasi (Newell, 1978).
Menurut Burhanuddin (2005: 63), kepemimpinan merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan individu-individu supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Peran Kepemimpinan
Berdasarkan pada uraian di atas kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah pola perilaku kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya mampu mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja bersama-sama dalam tugas dan usaha untuk menggerakkan orang-orang yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada lima peran kepemimpinan kepala sekolah, yakni (1) kepemimpinan formal, (2) kepemimpinan administratif, (3)kepemimpinan supervisi, (4) kepemimpinan organisasi, dan (5) kepemimpinan tim. Kelima peranan kepemimpinan kepala sekolah tersebut dijabarkan dalam beberapa indikator, yaitu (1) kepala sekolah merumuskan visi dan misi sekolah, (2) kepala sekolah merumuskan tujuan sekolah, (3) kepala sekolah membina guru dalam menjalankan administrasi kelas, (4) kepala sekolah membina guru dalam menjalankan administrasi sekolah, (5) kepala sekolah melakukan supervisi kunjungan kelas (administrasi kelas), (6) kepala sekolah melakukan supervisi kunjungan kelas (proses pembelajaran), (7) kepala sekolah menciptakan iklim yang kondusif di sekolah, (8) kepala sekolah mengatur pembagian tugas mengajar guru, (9) kepala sekolah mendelegasikan tugas kepada beberapa orang guru di bidang kurikulum, kesiswaan, dan keuangan, (10) kepala sekolah mengadakan rapat bersama dewan guru membahas masalah tertentu.
Kepemimpinan transformasional
Burn menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional adalah sebuah proses dimana para pemimpin dan pengikutnya saling menaikkan diri ke tingkat moralitas atau motivasi yang lebih tinggi (Harits, 2005: 823).
Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang digunakan oleh seorang manajer bila ia ingin suatu kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau serangkaian sasaran organisasi sepenuhnya baru (O’Leary, 2011: 112).
Bass dan Avalio (2006) mengemukakan 4 dimensi perilaku kepemimpinan transformasional, yaitu: 1) charisma (karisma), 2) inspirational motivation (motivasi inspirasi), 3) intellectual stimulation (stimulus intelektual), dan 4) individualized consideration (perhatian individu).
Referensi :
Burhanuddin. 2005. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Haris, Abdul. 2010 . Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Partisipasi Komite Sekolah Dengan Prestasi Kerja Guru Sma Negeri Di Kabupaten Banjar. Banjarmasin : Unlam
O’Leary, Elizabeth. 2001. Kepemimpinan. Yogyakarta: Andi
Tohardi, Ahmad. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju.