-0.3 C
New York
Jumat, Desember 6, 2024

Buy now

spot_img

16 Tarian Tradisional Sumatera Barat

Tarian Tradisional Sumatera Barat pada umumnya dipengaruhi oleh etnis Minangkabau dan etnis Mentawai. Seni Tari Tradisional Sumatera Barat yang dipengaruhi oleh etnis Minangkabau memiliki kekhasan yang dipengaruhi agama Islam. Selain itu kebiasaan masyarakat Minangkau yang suka merantau dan keunikan adat matrilineal juga turut mempengaruhi tarian yang bercirikan adat Minangkabau ini. Beberapa Seni Tari adat Minangkabau antara lain Tari Pasambahan, Tari Piring, Tari Payung dan Tari Indang.

Sedangkan kekhasan tari yang dipengaruhi adat Mentawai disebut dengan turuk langgai yaitu seni tari yang menceritakan tentang tingkah laku hewan, sehingga judul tariannyapun disesuaikan dengan nama-nama hewan tersebut. Contohnya tari burung elang, tari monyet, tari ayam dan tari ular.

Berikut ini 16 tarian tradisional Sumatera Barat beserta penjelasannya :

1. Tari Tradisional Sumatera Barat – Tari Pasambahan Minang

Tari Pasambahan Minang merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang ditujukan untuk menyambut kedatangan tamu yaitu sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang datang. Tari Pasambahan biasanya ditampilkan saat menyambut tamu dan saat kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Setelah Tari Pasambahan kemudian dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih dalam Carano kepada Sang tamu, sedangkan pada acara penyambutan pengantin pria, Daun sirih dalam Carano disuguhkan kepada pengantin pria sebagai wakil rombongan dan juga kepada kedua orangtua pengantin pria.

Pada saat ini tari Pasambahan Minang tidak hanya ditampilkan untuk menyambut tamu saja, akan tetapi kerap kali dipertunjukan pada pementasan seni dan budaya Sumatera Barat.

Berikut ini adalah video tari tradisional Sumatera Barat yaitu Tari Pasambahan Minang yang diambil dari youtube.com

2. Tari Tradisional Sumatera Barat – Tari Piring

Tari Piring atau disebut tari piriang merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang berasal dari Solok Sumatera Barat. Tari Piring masih terus lestari hingga sampai saat ini. Tarian piring memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh berbagai alat musik tradisional Sumatera Barat seperti talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan pecahan piring yang dilontar ke tanah akan dipijak oleh penari-penari tersebut.

Tari piring pada awalnya merupakan tarian ritual yang dilakukan oleh masyarakat Solok sebagai rasa syukur kepada para dewa akan hasil panen yang melimpah ruah. Tarian ini menggunakan media piring yang diisi dengan berbagai sesaji. Namun ketika agama islam masuk ke Mingangkabau, tari piring tidak lagi menjadi acara ritual, akan tetapi tarian ini berubah menjadi sara hiburan dan kesenian daerah.

3. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Payung

Tari payung merupakan tarian tradisional dari Sumatera Barat yang menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi kekasih tersebut dengan payungnya.Tari payung memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.Musik yang mengiringi tari payung ini sangat dinamis. Tari payung biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.

4. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Indang Minangkabau

Pengertian Tari Indang adalah salah satu kesenian anak nagari wilayah Pesisir Minangkabau khususnya di Pariaman yang sudah berkembang sejak abad ke 13 seiring dengan masuknya agama Islam ke Minangkabau. Awalnya Kesenian ini dimainkan oleh 13 orang penari plus 1 orang tukang dzikir dan syair yang berisi pujian terhadap nabi (Shalawat Nabi), pemain memainkan alat musik tambourin mini yang disebut dengan rapai. Tari indang pada awalnya digunakan sebagi media dakwah yang biasanya dimainkan pada malam hari dan pada peringatan hari-hari besar islam serta pada acara besar lainnya sepeti penyambutan tamu, pengankatan pejabat dll.
Tokoh yang memperkenalkan sekaligus pembuat gerakan tari indang Rafa’i beliau adalah salah seorang pengikut syaikh Burhanuddin seorang ulama dan tokoh penyebaran islam daerah sumatera barat, Sejarah Tari Indang Tari indang tidak seperti seni tari pada umumnya, tari Indang tidak menonjolkan gerakan tubuh yang penari dalam pertunjukannya. Karena pada dasarnya tari Indang adalah salah satu bentuk sastra lisan dan media dakwah yang dalam penyampaiaannya lebih mengedepankan permainan rebana dan dendangan syair – syair yang biasanya bernafaskan Islam.

Tari indang Minangkabau ini juga disebut dengan tari badindin.

5. Tarian Tradisional Sumatara Barat – Tari Lilin

Tari Lilin adalah tarian tradisional Sumatera Barat. Tari lilin ini merupakan tarian istana pada zaman dahulu yang dilakukan pada malam hari. Para penari yang melakukan tarian lilin terdiri dari beberapa orang yang menggunakan piring kecil yang berisi lilin menyala ditangannya. Tari lilin selalu diiringin oleh musik yang dibawakan oleh sekelompok musisi. Tari lilin dilakukan dengan sangat hati-hati, agar piring yang ada ditangan tidak jatuh serta lilin yang ada dalam piring tersebut tidak mati.

6. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Tempurung


Tari Tempurung adalah tarian yang menggunakan tempurung sebagai properti tariannya, dikenal sekitar tahun 1952 oleh Ali Muhammad, sekitar tahun 1970 hingga 1980 tari Tempurung dikenal sampai ke Nagari Ayei Dingin Padang Sibusuk, tetapi pada tahun 1990 sampai sekarang tari Tempurung sudah jarang ditarikan oleh masyarakat di Kanagarian Batu Manjulur. Fungsi tari Tempurung sebagai hiburan bagi masyarakat Batu Manjulur dan sebagai media komunikasi untuk mengumpulkan masyarakat Batu Manjulur. Busana khas Minangkabau yang berwarna hitam digunakan sebagai tata busana tari Tempurung. Tari Tempurung saat ini kurang eksis di masyarakat Kanagarian Batu Manjulur, faktor penyebabnya adalah kurang minatnya generasi muda untuk mempelajari tari tradisional karena tari Tempurung yang monoton dari segi gerak dan musik pengiringnya.

7. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Randai

Randai adalah seni pertunjukan teater khas Minangkabau yang merupakan gabungan dari seni peran, seni tari, seni musik dan seni beladiri.

Pertunjukan randai ini diadakan di lapangan terbuka di kampung hampir di seluruh nagari di kabupaten Solok dan juga Sumatera Barat. Pemain Randai tergabung dalam kelompok seni Randai yang anggotanya terdiri dari anak anak dan orang dewasa. Pada Kelompok Randai zaman dahulu tidak ada anggota randai wanita, sehingga untuk memerankan seorang wanita salah seorang anggota randai didandani mirip wanita. Pemain pemeran wanita ini disebut bujang gadih. Seiring perkembangan zaman, sekarang sudah banyak kelompok randai yang memiliki anggota wanita.

8. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Alang Babega Minangkabau

Tari Alang Babega Minangkabau adalah  salah satu tarian Khas minangkabau yang dipengaruhi etnis Mentawai. Tarian ini menggambarkan burung elang yang melayang layang diudara dengan mengepakkan sayapnya untuk mencari mangsa, kemudian menukik dan menyambar ayam.

9. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Sabalah Sumatera Barat

Tari Sabalah adalah tarian yang menggambarkan martabat kaum wanita di Sumatera Barat.

10. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Gelombang

Tari galombang adalah salah satu tari tradisional Minangkabau yang hampir dimiliki oleh setiap negeri. Tarian ini selalu ditampilkan pada upacara penyambutan tetamu yang dihormati seperti Ketua adat atau Penghulu, Guru Silat, dan Penganten.

Dalam bentuk dua baris berbanjar ke belakang, tarian aslinya ditarikan oleh puluhan lelaki, ada yang bentuknya menghadap kepada tetamu satu arah sahaja, dan ada pula yang dua arah. Istilah dalam tari ini pun bermacam-macam pula, seperti bagalombang (menarikan galombang), galombang duo baleh Tari yang ditarikan 12 orang), galombang manyongsong (dalam bentuk satu arah) , dan galombang balawanan (dalam bentuk dua arah dari pihak tuan rumah dan dari pihak tetamu).

Pergerakan tarian yang berawal dari aktivitas silat tersebut tercipta dari bentuk variasi gerak yang bentuknya seperti gelombang laut. Kemudian dengan mempergunakan olahan ritma, ruang, dan tenaga, maka terbentuklah pergerakan tari yang indah. Keindahannya jelas terlihat jika semua penari serempak bergerak tinggi kemudian merendah, sambil maju dan mundur dengan perlahan, seperti gelombang air laut.

11. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Ambek Ambek Koto Anau

Tari Ambek-Ambek berawal dari tingkah laku anak-anak yang bermain, bergelut, atau bercanda pura-pura berkelahi dengan menggunakan gerakan pencak atau merupakan olah gerak dan rasa sebagai satu bentuk materi permainan anak nagari. tari Ambek-Ambek adalah tari tradisi Koto Anau.

12. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Kain Paisia Selatan

Tari Kain berasala dari Pasisia Salatan atau Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Sebuah tarian dari wilayan kepulauan kepulauan

13. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari barabah

Tari Barabah adalah tarian tradisional Sumatera Barat yang ditampilkan oleh putra dan putri secara berpasangan menampilkan gerak bunga silat dengan Ketepatan melakukan teknik-teknik gerak tubuh, tangan, kaki, kepala dan ekspresi wajah.

14. Tarian Tradisional Sumatera Barat –

Tari Rancak Di Nan Jombang Sumatera Barat
Tarian ini berasal dari Sumatera Barat. Nama tarian tersebut berasal dari kata “Rancak” atau cantik dan “di nan Jombang” atau Gagah

15. Tarian Tradisional Sumatera Barat –

Tari ini menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean dalam iman Agama Islam yang merupakan agama anutan masyarakat seluruh Bawean. Syair dan geraknya menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad SAW sang pembawa kebenaran. 

16. Tarian Tradisional Sumatera Barat – Tari Panen

Tari Panen Yaitu tari yang menggambarkan kehidupan petani, mulai dari mencangkul, membajak, dan memanen

Demikian Sobat serba-tradisional, 16 Tarian Tradisional Sumatera Barat. Artikel ini masih sangat minim dan singkat sekali, namun penulis berharap dapat membuka referensi bagi Sobat sehingga tarian yang ada diatas akan lebih tergali lagi dimasa mendatang. Jangan Lupa untuk menyaksikan 16 Video Tari Tradisional Minangkabau diatas di halaman ini.

Referensi dan Sumber Gambar :

  1. http://alumnivandeventer.org
  2. id.wikipedia.org
  3. https://id-id.facebook.com/PITUAH.ADAT.MINANGKABAU/posts/282608278503170
  4. http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/9553/33/561
  5. http://budaya-indonesia.org
  6. rahmatps.blogspot.com
  7. http://t-indonesia.com/kolom/wforum.cgi?no=5954&reno=5947&oya=5947&mode=msgview&list=new 
  8. google.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles